MISA HARI ORANG SAKIT SEDUNIA 2018

MISA HARI ORANG SAKIT SEDUNIA 2018

RS St. CAROLUS BORROMEUS KUPANG, NTT

(Kupang, 11 Februari 2018)

 

— Bunda Gereja: “Ibu, inilah, anakmu… Inilah, ibumu. Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya”. Itulah tema Hari Orang Sakit Sedunia ke 26 tahun 2018. Tema ini merupakan pesan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk Hari Orang Sakit Sedunia (HOSD) ke 26 yang ditetapkan dari kata-kata yang diucapkan Yesus dari atas salib kepada Maria, Ibu-Nya, dan Yohanes. Kata-kata Tuhan itu dengan terang benderang menerangi misteri Salib, yang tidak menghadirkan tragedi keputusasaan, namun lebih tepatnya menunjukkan kemuliaan-Nya dan kasih-Nya sampai akhir. Kasih itu menjadi dasar dan kaidah bagi komunitas Kristiani dan hidup dari setiap murid Kristus.

Misa HOSD di RS. Carolus Borromeus Kupang

Pada hari Minggu 11 Februari 2018, RS St. Carolus Borromeus memperingati Hari Orang Sakit Sedunia yang secara rutin diperingati setiap tahunnya dengan mengadakan Misa Ekaristi dan pembagian bunga kepada orang sakit sebagai wujud empati dan kepedulian terhadap mereka yang menderita dan berkesesakan hidup. Misa pada HOSD ke-26 ini secara spesial dipimpin oleh Bapa Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, dan dihadiri oleh pasien serta karyawan RS St. Carolus Borromeus, juga umat Paroki-Paroki sekitar. Diperkirakan sebanyak lebih kurang 250 orang menghadiri misa peringatan HOSD yang diadakan di lobby depan RS St. Carolus Borromeus pada sore hari tersebut.

 

Dalam homilinya, Bapa Uskup menyampaikan peran rumah sakit Katolik yang memiliki fungsi sosial dan bukan sebagai rumah sakit yang berorientasi dalam pencarian keuntungan semata. Pelayanan tulus terhadap orang-orang sakit, terlebih yang menderita dan berkesesakan hidup harus menjadi inti daripada keberadaan rumah sakit Katolik. Hal ini memang secara nyata membedakan rumah sakit Katolik dari rumah sakit-rumah sakit lainnya, dimana pelayanan yang bersumber pada cinta kasih memiliki ketulusan dan warna pelayanan yang peduli terhadap sesama, dan hal ini senantiasa berusaha dihidupi dan diwujudkan oleh RS St. Carolus Borromeus.

HOSD_beri bunga
Dr. Herly (Direktur RS. Carolus, Kupang) memberi bunga kepada pasien anak

Salah satu yang menjadi tradisi RS St. Carolus Borromeus dalam peringatan HOSD ini adalah pembagian bunga. Pembagian bunga dilakukan oleh para Konselebran dan oleh Direktur RS St. Carolus Borromeus kepada pasien-pasien, baik pasien yang berobat jalan maupun pasien di bagian rawat inap. Tampak wajah para pasien yang berubah menjadi gembira setelah menerima bunga, sehingga diharapkan pembagian bunga dapat membantu meringankan penderitaan psikis pasien yang sedang dirawat.

HOSD_jabat
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang berjabat tangan dengan pasien

Eduardus (54), salah seorang pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap RS St. Carolus Borromeus karena penyakit lambung, mengaku sangat gembira dan tidak menduga dapat berjabat tangan dan menerima Hosti langsung dari Bapa Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang. Momen langka ini terjadi ketika Bapa Uskup yang memimpin perayaan Misa Ekaristi membagikan Hosti kepada pasien-pasien yang terbaring di ranjang ataupun di kursi roda sehingga mengalami keterbatasan fisik untuk berjalan menerima Tubuh Kristus ke depan Altar. Eduardus pun sempat berjabat tangan dan mendapat berkat dari Bapa Uskup seusai Misa HOSD. “Saya merindukan bersalaman langsung dengan Bapa Uskup. Sudah 54 tahun saya hidup, tapi hal ini baru dapat terwujud hari ini”, ujarnya sembari tersenyum gembira.

 

Peringatan HOSD ini ditutup dengan kunjungan Bapa Uskup dan para Konselebran serta Suster-Suster Cinta Kasih Carolus Borromeus kepada para pasien yang menderita terbaring sakit dalam perawatan di RS St. Carolus Borromeus.

 

Dalam Surat yang berisi pesan untuk Hari Orang Sakit Sedunia ke-26 tahun 2018 ini, Bapa Suci Paus Fransiskus mengatakan: “Semoga Perawan Maria menjadi pengantara untuk Hari Orang Sakit Sedunia ke-26. Semoga ia membantu orang-orang sakit untuk menyatukan penderitaan mereka dengan penderitaan Tuhan Yesus. Dan, semoga ia mendukung mereka semua yang merawat orang sakit. Kepada semua orang sakit, pelayan kesehatan dan relawan, saya memberikan berkat Apostolik saya”. [/ERC]

Rumah Sakit St. Carolus Borromeus Kupang Rayakan Hari Orang Sakit Sedunia

Rumah Sakit St. Carolus Borromeus Kupang Rayakan Hari Orang Sakit Sedunia

Rumah Sakit St. Carolus Borromeus (RSCB) Kupang merayakan Hari Orang Sakit Sedunia (HOSS) ke-25 yang jatuh pada hari Sabtu (11/2/2017) dengan tema yang diusung pada tahun 2017 ini adalah “Yang Maha Kuasa Telah Melakukan Hal-Hal yang Besar Bagiku”

Perayaan Hari Orang Sakit Sedunia di Rumah Sakit St. Carolus Borromeus di Kota Kupang diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Geradus Duka, Pr dan didampingi oleh Pastor Paroki. Dalam kesempatan ini tampak hadir pula para pasien dan keluarga pasien, Suster-Suster CB, para staf rumah sakit, dan umat dari Paroki di sekitar rumah sakit. Perayaan Ekaristi dimulai pada pukul 17:00 WITA dan dalam homilinya, Rm. Geradus Duka menyampaikan bahwa kita semua mempunyai tanggung jawab untuk melayani mereka yang menderita, sakit, miskin, dan yang terbuang. Pelayanan ini bukan hanya dimaksudkan kepada para perawat dan dokter, melainkan kepada kita semua agar memiliki tanggung jawab dan peran dalam karya pelayanan ini.

Tidak hanya menyelenggarakan Misa Ekaristi, RS St. Carolus Borromeus juga melakukan pembagian bunga kepada pasien yang datang dan berada di lingkungan rumah sakit. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk menunjukkan cinta kasih dari RS St. Carolus Borromeus kepada setiap pasien yang dirawat, sebagaimana dalam moto yang diemban oleh RS St. Carolus Borromeus yaitu “Kasih yang Menyembuhkan”.

Direktur RS St. Carolus Borromeus; Dr. Herly Soedarmadji mengatakan bahwa “Setiap tahun kami merayakan hari orang sakit sedunia, mendoakan para pasien yang sakit dan menderita dimanapun mereka berada, dan juga para pelayan kesehatan baik dokter, perawat maupun tenaga medis lainnya. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelayanannya sebagai tenaga kesehatan, mereka mampu tetap menampakan kasih dan wajah Tuhan, sehingga semakin banyak orang dapat merasakan sentuhan kasih Tuhan”.

Sr. Gabriela, CB, selaku ketua panitia penyelenggara perayaan HOSS di RS St. Carolus Borromeus mengatakan “Kami ingin agar para orang sakit, baik yang dirawat inap maupun dirawat jalan merasa nyaman dan bahagia. Pemberian bunga diharapkan dapat menyegarkan dan mengurangi penderitaan mereka yang sedang sakit dan menderita”. (RSCB)

 

Oleh Bilur – Bilurnya Kamu Telah Sembuh

Oleh bilur – bilur-Nya kamu telah sembuh*

BP St. Yosef, Lahat
Hari Orang Sakit Sedunia (HOSD) tahun 2011, yang jatuh pada tanggal 11 Februari lalu, merupakan momen yang sangat berharga bagi kami yang bekerja di Balai Pengobatan St. Yosef Lahat. Mengapa? Karena kami yang setiap tahunnya merayakan HOSD. Kali ini kami mengadakan kegiatan bakti sosial dengan menggelar pelayanan pengobatan gratis bagi warga masyarakat yang berada di desa yang jauh dari kota Lahat, tepatnya di desa Tanjung Beringin, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat.
Kehadiran kami disambut dengan sukacita oleh masyarakat sekitar dan oleh kepala desa. Rangkaian acara demi acara kami lalui dengan lancar, sambutan-sambutan, dan penyuluhan dari dr. Lusiana mengenai diare. Setelah itu dilanjutkan dengan acara pengobatan gratis. Seluruh masyarakat yang hadir untuk berobat maupun mendengarkan penyuluhan kesehatan semua berjumlah 150 orang.
Di akhir kegiatan ini, kami metutup acara dengan makan bersama warga masyarakat sebagai wujud kepedulian kami. Setelah kegiatan ini kami berharap agar masyarakat tetap memiliki pola hidup sehat seperti yang telah kami anjurkan dan tetap mampu menjaga kesehatan keluarganya dengan membiasakan diri berobat bila merasa sakit ke Balai Pengobatan St Yosef.
Semoga tahun – tahun mendatang kegiatan ini akan terus berjalan sebagai bentuk kepedulian kami terhadap sesama yang menderita, miskin, tersisih dan tersingkir sehingga masyarakat merasa terbantu melalui pelayanan yang kami berikan.
Dimuliakanlah Tuhan untuk selama- lamanya.
Santo Carolus Borromeus ……doakanlah kami.
Santo Yosef ……………………….lindungilah kami.
Amin

Maria Katarina Matriani – BP St. Yosef, Lahat
* I Pet, 2 : 24 Pesan Paus Benediktus XVI pada HOSD ke-19 — 11 Februari 2011

BP/BKIA WEJANG ASI – MANO, KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Menanggapi ajakan Paus Benediktus ke-XVI untuk Hari Orang Sakit Sedunia (HOSD) tanggal 11 Februari 2011, maka BP /BKIA Wejang Asi – Mano tergerak mengadakan beberapa kegiatan untuk memperhatikan mereka yang sakit, menderita dan berkesesakan hidup. Karena melalui sakit dan penderitaan, para orang sakit serta lansia semakin menghayati makna penderitaan Kristus dalam hidup mereka. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati HOSD:

Jumat, 11 Februari 2011:
*Memberikan penyuluhan kesehatan di BP /BKIA Wejang Asi – Mano. Materi yang diberikan Hipertensi & Rematoid Artritis. Yang hadir 75 orang, terdiri dari pasien, keluarga pasien dan para lansia.
*Setelah penyuluhan kesehatan pengobatan bagi para pasien yang berobat dengan diskon pengobatan 75% dari biaya pengobatan, pembagian kenang – kenangan berupa bunga, handuk dan kartu ucapan bertuliskan ”Oleh bilur–bilur-Nya kamu telah disembuhkan ” .
Sabtu, 12 Februari 2011 :
Kunjungan rumah bagi orang sakit dan lansia yang tidak bisa tidak bisa berjalan di sekitar paroki, jumlah 50 orang. Dalam kunjungan tersebut diadakan komuni suci dan pemberian vitamin dan kenang – kenangan.
Minggu, 13 Februari 2011 :
Diadakan Misa Hari Orang Sakit Sedunia (HOSD) di Stasi Tontang desa Beawaek. Yang hadir 125 orang sakit dan lansia. Perayaan Ekaristi dengan pengurapan bagi mereka yang sakit serta pemberkatan dengan Sakaramen Mahakudus bagi yang sakit dan yang lansia. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Rm. Agustinus Agung, Pr. Mereka sungguh menyadari bahwa Yesus sendiri yang hadir menjamah dan memberkati mereka.
Adapun kegiatan lain yang dilaksanakan di Stasi Tontang :
*Penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi & Rematoid Artritis.
*Mengajarkan senam bagi para lansia.
*Mengadakan beberapa permaian dengan maksud membuat mereka tertawa dan bahagia karena ”Tua /sakit bukan berarti kehilangan segala tetapi masih ada sesuatu yang harus diperbuat ”.
Perayaan Hari Orang Sakit Sedunia (HOSD) di stasi Tontang merupakan sesuatu yang baru yang belum pernah dialami dan dirasakan oleh umat setempat, mereka merasakan sesuatu yang menyegarkan, menguatkan dan membangkitkan semangat mereka. Dengan dibacakan pesan Paus Benediktus XVI, mereka merasakan sangat diperhatikan dan didoakan oleh Gereja dan pelayanan kesehatan Katolik.

Mano, April 2011.
Sr.Eduarda CB

HOSD 2011 oleh BP /BKIA Wejang Asi – Mano: mengajar senam kepada lansia

BP St. Martinus, Kaimana – Papua Barat
Kaimana adalah nama kota, kabupaten, paroki, sekaligus pulau yang terletak di sebelah selatan Propinsi Papua Barat. Yang sangat terkenal dengan keindahan senjanya sehingga diabadikan dalam lagu SENJA INDAH DI KAIMANA. Di sinilah letak Balai Pengobatan (BP) St. Martinus, sebuah unit kesehatan swasta milik Keuskupan Manokwari Sorong (KMS) yang dikelola oleh para suster CIJ sejak tahun 1993.
Pada 21 Desember 2010 telah diresmikan berdirinya Rumah Bersalin (RB) St. Martinus Kaimana oleh Bupati Kaimana dan diberkati oleh Pater Yan Warpopor, Pr, Kepala Biro Kesehatan KMS. Dengan demikian unit kesehatan ini telah berkembang menjadi BP /RB St. Martinus Kaimana, berkat usaha dan kerja keras Sr. Henrina, CIJ dan didukung oleh Pastor Paroki Rm. Cristo, O’Carm.
Sebagaimana unit-unit kesehatan lainnya yang setiap tahun merayakan HOSD, tahun ini kami memilih tempat pelayanan di kampung Kokonao Air Tiba, tempat tinggal para penduduk asli Timika yang bertransmigrasi ke Kaimana. Kegiatan yang dilaksanakan:
1. Perayaan ekaristi dipimpin Rm. Ancel O’Carm,
2. Penyuluhan kesehatan tentang cara pembuangan sampah,
3. Pelayanan pengobatan gratis bagi umat yang sakit,
4. Pemberian makanan tambahan (bubur kacang hijau kepada anak-anak).

Seluruh kegiatan berjalan dengan baik. Yang menarik adalah bahwa penduduk asli Kokonao sebagian besar masih buta huruf dengan tingkat pemahaman yang masih sangat lemah sehingga apa yang disampaikan diterima apa adanya. Hal ini justru mendorong kami untuk terus memperhatikan mereka dan menjadikan Kokonao sebagai daerah binaan, supaya bisa didampingi dan dibantu sesuai dengan irama mereka.
Mudah-mudahan, pelan tapi pasti suatu saat mereka bisa lebih baik dari hari ini.
Kaimana, 11 Februari 2011
Sr. Ferdinanda, CIJ