PELAKSANAAN KICK OF DAN SOSIALISASI PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK DI KEUSKUPAN ATAMBUA

  1. LATAR BELAKANG

Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta jiwa, berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya. Program promotif dan preventif seperti program GERMAS, PHBS, Imunisasi/Vaksinasi, merupakan upaya yang luas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dan meningkatkan stamina masyarakat agar tidak tertular penyakit menular. Data dari Kementrian Kesehatan menunjukkan Angka Kematian ibu (AKI) masih pada kisaran 305 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini belum mencapai taget yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH di tahun 2024. Data Kementerian Kesehatan  tahun 2022 tentang menunjukkan NTT termasuk 6 propinsi pervalensi kematian ibu tertinggi dan 3 propinsi pervalensi kematian bayi tertinggi di Indonesia. Karena itu perlu ada upaya Bersama Untuk menurunkan angka kematian ibu hamil/melahirkan/menyusui dan angka kematian bayi neonatal=è dengan mengatasi akar permasalahan.

USAID MOMENTUM adalah program USAID yang dilaksanakan oleh JHPIEGO bekerja sama  dengan PERDHAKI diharapkan dapat meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, melalui kesiapan tenaga kesehatan (di rumah sakit dan klinik) untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik secara profesional, tepat dan tepat waktu.

2. TUJUAN

Memperkuat jaringan dalam upaya menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir melalui peningkatan keberlanjutan pelayanan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas, pelibatan masyarakat dan meningkatkan kualitas data untuk pengambilan keputusan.

3. HARAPAN KERJASAMA

  • Dapat meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, melalui: – Kesiapan tenaga kesehatan (di rumah sakit dan klinik) untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik secara profesional, tepat dan tepat waktu. – Akan meningkatkan sistem rujukan di semua penyedia layanan kesehatan di provinsi tersebut, sehingga tidak ada keterlambatan dalam memberikan layanan yang dibutuhkan masyarakat.
  • Kolaborasi yang baik antara Pemerintah dengan pihak swasta/LSM akan mensinergikan dan memperkuat pelayanan.
  • Keterlibatan masyarakat dalam program ini, akan menjamin partisipasi aktif masyarakat, sehingga masyarakat akan lebih sadar dan lebih partisipatif serta lebih aktif dalam mengambil Tindakan.

4. BENTUK KEGIATAN

  1. Memberdayakan 1 RS anggota PERDHAKI: – Meningkatkan kualitas layanan Kesehatan – Menjadi mentor RS-RS lain
  2. Memberdayakan 1 RS anggota PERDHAKI: – Meningkatkan kualitas layanan Kesehatan – Menjadi Pembina klinik
  3. Memberdayakan 4 Klinik anggota PERDHAKI: – Meningkatkan kualitas layanan Kesehatan – Menjadi Pembina masyarakat
  4. Memberdayakan masyarakat  di 4 paroki: KAP lebih baik, lebih terlibat dlm upaya kes ibu & bayi (penyadaran keluarga, deteksi resiko, bantuan, dukungan)

5. HASIL PERTEMUAN KICK OFF

Kegiatan Kick off dan Sosialiasi Program dilaksnakan di Atambua tanggal 26 – 28 Mei 2023. Pertemuan dihadiri oleh :

  1. Bapa Uskup Keuskupan Atambua yang sekaligus Delegatus Kesehatan KWI
  2. MCGL
  3. Dinas Kesehatan Propinsi NTT
  4. Dinkes Kab. TTU
  5. 4 Pimpinan Klinik( Klinik St Nirmala – TTU, Klinik St Elisabeth – Kiupukan, Klinik Bakhita Nurobo – Malaka, Klinik St Rafael -Lahurus )
  6. 2 RS/ Yayasan : RS Carolus Borromeus – Kupang, RS Marianum – Halilulik
  7. Perwakilan Dekenat Malaka
  8. Perwakilan Dekenat Atambua,
  9. Paroki

Nara sumber :

  1. Perdhaki Pusat.
  2. Dinkes Propinsi NTT
  3. Bapa Uskup Dominikus Saku Keuskupan Atambua.
  4. Keuskupan Ruteng
  5. Keuskupan Agung Ende

Bapa Uskup menyampaikan Para Dokter dan Pelayan Medis, khususnya Pelayan Medis Katolik, sungguh tampil sbg “Pahlawan Kemanusiaan” yg kerja all out utk kemajuan kesehatan banyak orang.

HASIL KESEPAKATAN KICK OFF

1.Dukungan dari Dinas Kesehatan Propinsi NTT  terhadap layanan kesehatan swasta yang akan membantu Dinas Kesehatan dan Puskesmas. 2.Dukungan dari Keuskupan Atambua dengan mengeluarkan Surat Gembala

3.Keuskupan Atambua akan membuat program kerja tentang kesehatan ibu dan Anak di Keuskupan Atambua

4. Rencana Tindak Lanjut untuk pemberdayaan masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »