Perdhaki sebagai wadah persatuan karya kesehatan katolik perlu meningkatkan peran lebih aktif dalam memfasilitasi UKK, baik dalam bentuk koordinasi internal (contoh: pengadaan logistik secara kolektif untuk mendapatkan harga yang lebih murah), konsultasi, pendampingan manajemen dll, maupun relasi dengan pihak luar, mis: pemerintah (Kebijakan JKN, akreditasi, dll).
Komitmen pemilik (Uskup/tarekat/yayasan/perkumpulan) mendukung RS – nya untuk berubah dalam menghadapi tantangan di era disruptif.
Cara menghadapi situasi disruptif (terkait BPJS Kesehatan, Akreditasi, revolusi industri 4.0, tranformasi digital dll) :
Digitalisasi/IT/ Smart Hospital
Mencari terobosan baru dalam menembus pasar di luar penjaminan biaya BPJS
Mencari model bisnis baru, misal: kerja sama lintas platform (Halodoc, akubisa.com dll)
Crowd Funding sebagai alternatif pendanaan oleh filantropis.
Pelayanan unggulan yang selaras dengan cinta kasih (High Tech – High Touch)
Leadership dan kaderisasi
Perdhaki pusat sebagai wadah “persatuan pemilik UKK” perlu meningkatkan peran lebih aktif dalam memfasilitasi UKK, baik dalam bentuk koordinasi internal, konsultasi, pendampingan manajemen dll, maupun relasi dengan pihak luar, mis: pemerintah (Kebijakan JKN, Fornas dll).
Peranan Perdhaki adalah sebagai fasilitator, dan koordinator
Pembentukan sekretariat forum kerja sama di Perdhaki Pusat sebagai pusat data dan informasi (contoh: Mapping semua sumber daya dimiliki UKK)
Koordinasi dan kerja sama antar Perdhaki dan UKK bisa berupa bantuan langsung atau koordinasi, dalam implementasi yang paling mudah dan sederhana adalah dengan WA grup (medsos) dan media formal (Telegram).
Dukungan kepada UKK yang membutuhkan bisa dalam skala strategis maupun teknis. dan Pembentukan Forum Komunikasi antar UKK di dalam Regio.
Realisasi dukungan/bantuan dilaksanakan secara berjenjang oleh Wilayah/Regio/Pusat (contoh: pendampingan persiapan akreditasi oleh surveiyor internal, SDM terutama dokter spesialis, pelatihan YPMK)
Capacity Building di bidang manajemen UKK (lihat pada paparan “Strategi RS Dalam Era Disruptif”, Sistem Infrastruktur Manajemen).