Geliat PERDHAKI Wilayah Keuskupan Atambua, Dalam Kebangkitan

Geliat Kegiatan di PERDHAKI Wilayah Keuskupan Atambua

Dalam Kebangkitan

I.      Perdhaki Wilayah Keuskupan Atambua mengalami beberapa peristiwa Kasih Tuhan, mendapatkan motivasi hidup pasca sosialisasi Pelatihan Enumerator di Kantor PERDHAKI Wilayah Keuskupan Atambua, 24 April 2019. Pertemuan sosialisasi diawali dengan doa dan lagu Hymne PERDHAKI yang sudah lama tidak dilagukan. Peserta yang hadir dari 10 UKK menyimak dan memaknai syair dan lagu tersebut dan mendengarkan sharing sejarah PERDHAKI yang telah dirintis oleh para pendahulu. Seperti lampu ‘dian’ yang redup dan segera harus ditambah minyak oleh generasi sekarang.

Hasil sharing menyatakan bahwa PERDHAKI Wilayah yang aktif hanya segelintir, terpacu untuk melakukan suatu usaha yang berarti,  melompat pada batu yang lebih tinggi dan berjalan lebih jauh.  Merealisasi rencana pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Resusitasi Neonatus dimantapkan saat itu, nekat dilakukan kendati harus mengeluarkan biaya swadaya unit. Kebangkitan kita sekarang adalah satu kebutuhan dan menyatakan ‘lukisan’ dalam wujud nyata  tujuan pendirian PERDHAKI, kedalam hati masyarakat.

Kita berbenah diri dalam latihan dan sharing, maka semua setuju untuk melaksanakan pelatihan BHD dan Resusitasi di SVD Noemeto.

Bersamaan dengan kegiatan Focus Group Discusion (FGD), disepakati untuk dilaksanakan pada tanggal 20 s.d. 21 Mei 2019, terintegrasi dengan evaluasi Program Malaria.

Dalam kegiatan pemetaan di PERDHAKI Wilayah Keuskupan Atambua

II.      Pada tanggal 20 Mei 2019 sore acara pembukaan FGD di Keuskupan Atambua dihadiri oleh Para Pemimpin Unit Karya Kesehatan (UKK) dan pelapor atau petugas administrasi UKK. Acara yang indah ini dihadiri oleh dr. Herly sebagai Ketua PERDHAKI Regio NTT dan juga Sdr. Apri (enumerator dari PERDHAKI Wilayah Keuskupan Kupang). Dr. Herly membawakan sejarah PERDHAKI; dahulu dan sekarang, maksud dan tujuan FGD, sekaligus membuka acara. Sungguh mengharukan melihat sejarah berdirinya PERDHAKI.

Dengan 24 peserta maka dibagi dalam 2 kelompok untuk membahas topik 1 s/d 3. Kelompok 1 (satu) adalah para pelapor/administrasi dan kelompok 2 (dua) adalah para Pemimpin UKK.  Setiap kelompok membahas kondisi PERDHAKI sekarang sampai, acara berlangsung hingga jam 21.00 WITA. ‘Memang kita harus bahas sungguh-sungguh dan bangkit sek” kata kelompok 1 (satu) dan kelompok 2 (dua). Kwalitas kita berangkat dari kelemahan kita.

Pada tanggal 21 Mei pagi, kedua kelompok bergabung, peserta, terutama pimpinan UKK berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam segala bentuk pelatihan dan pertemuan serta membangun jejaring dengan para mitra strategis dan para kompetitor. FGD berlangsung bagus karena kelompok 1 (Pimpinan) mendengarkan kelompok 2 yang adalah anggota-anggotanya. Kegiatan FGD hari kedua ini berlangsung jam 08.00 – jam 10.00 WITA. Semua merasa lega karena bisa  berbicara dengan fokus.

III.       Tanggal 5 s/d 6 Juni 2019 berlangsung kegiatan pelatihan BHD dan resusitasi Neonatus oleh HIPGABI (tim Himpunan Perawat Gawat Darurat Dan Bencana Indonesia), sedangkan pemateri lain oleh dr. Lely, Sp.Og dan dr. Putu, Sp.A. Acara pembukaan pelatihan oleh Sr. Lidya, FSE; Sebagai pengurus PERDHAKI Wilayah Keuskupan Atambua dan Ketua Panitia Pelatihan BHD. Peserta yang hadir 34 orang dari 13 UKK termasuk 1 (satu) dari RSUD Kefamenanu dan 2 (dua) dari Puskesmas Nunpene. Hari pertama adalah pre test dan materi, hari kedua adalah hari praktek, ujian praktek dan post test serta acara penutupan. Para peserta aktif dan semangat belajar terutama praktek BHD. Acara ini ditutup pada jam 18.00 WITA oleh Pak Thomas Laka atau yang mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara.  

IV.    Keesokan harinya tepat jam 08.30 ada kegiatan UKK dalam kegiatan Komisi Keluarga Keuskupan Atambua dalam animasi bagi para pendamping KBA Paroki-Paroki se Keuskupan Atambua, dengan Tema Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki dalam Keluarga sebagai Citra Allah. Kegiatan ini dihadiri oleh 80  pasutri dan para Suster dari UKK di  Keuskupan Atambua yang biasa mendampingi Akseptor KBA dan pemberi kursus persiapan nikah di Paroki-paroki. Pasutri aktif karena berbicara dari pengalamannya sebagai akseptor dan sebagai pendamping. Ada yang aksepor KBA 16 tahun, ada yang 22 tahun dan para Suster juga membagi pengalaman mendampingi keluarga /akseptor KBA yang bertujuan mendapatkan anak. Kegiatan ini berakhir jam 15.00 WITA setelah makan siang. Berakhir dengan doa penutup oleh Sr. Yosepha, SSpS sebagai koordinator KBA Keuskupan Atambua. Berdasarkan pengalaman dari kegiatan-kegiatan diatas nampak bahwa UKK dan PERDHAKI Wilayah Keuskupan Atambua ada harapan untuk berkembang untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu dari hati yang ikhlas kami mengucapkan limpah terima kasih dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan caranya telah memberikan kesempatan seperti ini. Api cinta Kristus tetap menyala di dalam hati masyarakat/Umat Keuskupan Atambua. Salam dan semangat …..

Kefamenanu, 13 Juni 2019                                                                  Sr Yosepha Lia,SSps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »