Pemberian imunisasi merupakan upaya prioritas yang dapat dipilih oleh semua wilayah sebagai upaya preventif yang efektif. Cakupan Imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata di seluruh wilayah. Imunisasi Pentavalen (DPT-HB-Hib) mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Radang Otak, Pneumonia. Pada bayi dan balita, Hib dapat menyebabkan meningitis, epiglotitis, pneumonia, arthritis, selulitis, osteomyelitis, dan bakteriemia (CDC, 2000). Penyebarannya melalui percikan ludah (droplet) dari individu yg sakit kepada orang lain ketika batuk atau bersin
Pusat Promosi Kesehatan – Kementerian Kesehatan bermitra dengan Perdhaki dalam melaksanakan Advokasi dan Sosialisasi Imunisasi Pentavalen. Perdhaki yang memiliki strategi dalam pelaksanaan Sosialisasi melalui jejaring yang dimilikinya (gereja/tokoh agama dan unit pelayanan kesehatan, lintas sektor lainnya), di 3 Keuskupan di 2 propinsi yaitu Sumatera Utara (Kota Medan) dan Kalimantan Barat (Pontianak, Kab. Kubu Raya, dan Kab Sanggau).
Advokasi dan Sosialisasi dibuka oleh Pemerintah setempat ( Dinas Kesehatan/Bupati). Di Kabupaten Sanggau dibuka oleh Bupati Sanggau. Sasaran pertemuan: Perdhaki Wilayah, Pemerintah Daerah Setempat, STIKES, Wanita Katolik, Gereja Protestan, OMK (Orang Muda Katolik), Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten, Perkumpulan Perempuan Melayu Kab Sanggau , Guru Paud, A’siyah, Guru TK, TP- PKK Kab Petugas Puskesmas.
Kesimpulan & rekomendasi Advokasi dan Sosialisasi
• Dinas Kesehatan Propinsi akan mendistribusikan vaksin kepada pelayanan kesehatan swasta namun pelayanan kesehatan swasta perlu mempersiapkan cold chain dan memberikan laporan Imunisasi sasaran.
• Gereja turut terlibat dalam mensosialisasikan kepada Umat Imunisasi pada saat Misa
• Subdit Imunisasi – Kemenkes melibatkan Pelayanan Kesehatan Swasta dalam pemberian Imunisasi kepada sasaran.