Tantangan Kelangsungan Pelayanan Kesehatan Mata di Unit PERDHAKI Kawasan Timur Indonesia

Tantangan Kelangsungan Pelayanan Kesehatan Mata
di Unit PERDHAKI Kawasan Timur Indonesia

Memasuki tahun kedua Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), ada harapan besar dari pasien tidak mampu (PBI) untuk mendapat layanan kesehatan dari pemerintah, tentunya termasuk layanan untuk kesehatan mata yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian di usia lanjut dan yang masih usia produktif.
Dengan pengalaman sekitar 10 tahun didampingi oleh PERDHAKI Pusat dan di bantu LFTW / DLBC, Rumah Sakit yang peduli pada kesehatan mata, mempunyai kepercayaan untuk dapat mengelola secara mandiri dan masyarakat juga sudah mulai sadar dan mencari layanan untuk mata (menanyakan dokter ahli mata ). Ini suatu kegembiraan karena sudah ada dampak di masyarakat meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama. Pada saat memasuki tahun 2015 merupakan tahun pertama bagi unit yang telah mengintegrasikan layanan mata sebagai bagian layanan dalam RS, meskipun masih ada keterbatasan dari sumber daya di lokal, dengan harapan BPJS dapat menolong masyarakat yang tidak mampu.
Setelah berlangsung 6 bulan, layanan BPJS yang di perkirakan dapat berjalan dengan lancar dan biaya yang di harapkan dapat di klaim kepada BPJS, mulai terkendala dengan berbagai peraturan / kebijakan oleh BPJS setempat, maka apa yang direncanakan unit kesehatan untuk mencapai target dengan memenuhi jadwal yang sudah ditetapkan tidak dapat berjalan sesuai rencana, akhirnya jumlah yang direncanakan unit tidak dapat terpenuhi dan partisipasi untuk membantu menurunkan kasus kebutaan berkurang. Sedangkan pada hasil riset terbaru malah ada kenaikan dalam kasus kebutaan.
Disisi lain KOMATNAS sudah terbentuk di tahun 2015 dan SUBDIT INDERA sebagai bagian dari PTM ( penyakit tidak menular ) di awal tahun 2016 ini juga mulai memberi perhatian dengan 3 (tiga) fokus utama pencegahan pada kasus Katarak, Refraksi dan Glaukoma.
Semoga kerjasama diantara institusi terkait dapat berjalan seiring dan dapat saling mendukung, sehingga vision 2020 yang dicanangkan dapat tercapai.

Pencapaian Partisipasi Unit Kesehatan Pedulipada Pelayanan Mata di tahun 2015 :
Nama RS Operasi katarak Akses memberi layanan Layanan optik Keterangan
Marianum, Atambua 252 3147 62
St. Rafael, Cancar 237 3222 172
Hati Kudus, Langgur 158 1275
St. Elisabeth, Lela 150 No report No report Baksos CSR Bank dan PERDAMI
Karitas, Sumba 108 1756 103
Bukit, Lewoleba 98 No report No report
Bunda Pembantu Abadi, Naob 28 66 No report
St. Elisabeth, Sambas No report 79 No report
Bunda Pengharapan, Merauke No report No report No report

Total 1.031 9.545 103
Nama Klinik Akses memberi layanan Keterangan
St. Familia, Maubesi, Timor 69 di semester 1
St. Yosef, Kupang, Timor 83 di semester 2
St. Elisabeth, Ngabang, Kalbar 61 Plus pterygium 23

Keterbatasan fasilitas dan SDM serta geografi bukanlah menjadi alasan untuk tidak peduli. Motivasi dan kemauan serta usaha untuk melakukan dengan sepenuh hati, meski tidak sempurna dan terus membenahi diri menjadi dorongan untuk tetap semangat melayani. Kelemahan dan kekurangan dalam pencatatan dan pelaporan masih menjadi kendala untuk dapat diperbaiki terus.
Cita-cita vision 2020 tinggal 4 tahun lagi, mari kobarkan semangat untuk mencapainya. Ek feb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »