Masalah Gizi di Indonesia mencapai kondisi yang memerlukan perhatian yang sangat serius. Hal ini disebabkan oleh karena masalah gizi dan akibatnya mengenai semua kelompok umur, mulai dari remaja, ibu hamil, bayi, anak, dewasa dan lansia. Yang menjadi perhatian saat ini adalah bahwa ternyata masalah gizi yang terjadi sejak masa dalam kandungan dan 2 tahun pertama kehidupan mempunyai dampak serius yang akibatnya seringkali terbawa sampai usia dewasa. Akibat dari kekurangan gizi pada masa dini tersebut, atau 1000 hari pertama kehidupan, selain akan menyebabkan anak tumbuh pendek (stunting), anak juga akan mengalami hambatan pertumbuhan otak dan organ tubuh lainnya, sehingga menyebabkan kurang optimalnya perkembangan kecerdasan.
Oleh karena itu, upaya perbaikan gizi harus dimulai sejak remaja, terutama remaja puteri, karena merekalah yang akan mengandung dan mengasuh generasi penerus bangsa. Salah satu upaya yang strategis adalah melalui perbaikan pengetahuan, sikap dan praktek gizi siswa di institusi pendidikan berbasis agama, termasuk pesantren, dan Lembaga keagamaan lainnya.
PERDHAKI dengan dukungan dari PDGMI dan PT Otsuka Indonesia, telah melakukan kerjasama dengan Perdhaki Wilayah Jabar โ Banten untuk melakukan pelatihan pelatih sedemikian rupa, agar mereka kemudian menjadi pelatih yang dapat melakukan penyuluhan dan mengubah pengetahuan, sikap dan praktek bagi remaja yang ada di wilayah binaan