Lingkungan Sehat, Jantung Sehat

Demikian topik yang diangkat dalam seminar sehari memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia 2014 yang seyogyanya diperingati setiap tanggal 29 September. Seminar yang diselenggarakan di Ruang Siwabessy, Kemenkes RI, Jakarta merupakan salah satu upaya dari Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular sosialisasi Permenkes No. 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan GGL serta Pesan Kesehatan Untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.

Dalam setiap kesempatan, Kementerian Kesehatan RI melalui “speaker”nya selalu mendorong masyarakat untuk semakin berdaya, mengubah perilaku hidup untuk menjadi lebih sehat. Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin berolah fisik, Diet yang sehat dan kalori yang seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola hidup untuk lebih baik. CERDIK adalah slogan yang perlu diingat agar hidup lebih berkualitas. Sebagai salah satu pembicara yaitu dr. Isman Firdaus, SpJP (K), FIHA, FESC, FAPSIC menyampaikan pengalamannya sebagai dokter otopsi bahwa “Jarang ada kematian yang disebabkan karena rokok tetapi lebih karena pola hidup”.

Banyak orang di kota besar, lebih tepatnya adalah pekerja kantoran tidak sempat melakukan olah fisik karena padatnya waktu dimana mereka harus berangkat pagi-pagi menuju tempat kerja dan kembali pulang sudah malam. Sebaris kalimat bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat hampir terlupakan oleh mereka yang sibuk. Namun tidak demikian bagi dr. Isman. Sebagai seorang dokter yang cukup mempunyai motivasi terhadap diri sendiri maka dr. Isman melakukan aktivitas fisik setiap pagi dengan bersepeda dari rumah menuju stasiun kereta terdekat untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju tempat tugas di RS. Harapan Kita.

Perubahan zaman yang semakin modern dan praktis tentu mengubah juga tatanan kehidupan masyarakat dimana mereka tinggal. Paparan polusi tinggi juga membuat oksidan dalam tubuh sangat tinggi sehingga terjadiah penyempitan pembuluh darah. Penderita penyakit jantung dimasa kini tidak lagi hanya tertuju pada mereka yang berusia lanjut tetapi semua orang dan semua usia bisa terkena resiko penyakit jantung. Sebagai penyakit yang mematikan maka harus diwaspadai dengan cermat. Masyarakat dapat menambah informasi dan kepedulian serta kepeduliannya menjaga kesehatan merupakan upaya pencegahan penyakit jantung sejak dini, perlindungan diri terhadap risiko penyakit kronis. Dipaparkan bahwa penyakit jantung koroner mempunyai gejala seperti nyeri dada seelah kiri, sesak nafas, mudah lelah, denyut jantung tak beratur. Seorang yang sudah berumur lebih dari 40 tahun sebaiknya memeriksakan kesehatan jantungnya.

Tindakan awal yang perlu dilakukan bila seseorang terkena serangan jantung adalah dibaringkan dengan setengah duduk, diberikan aspirin sembari dikunyah-kunyak, jangan diajak ngobrol dan jangan beri apapun untuk dimakan atau diminum.

Kementerian Kesehatan menggaungkan pesan penting untuk kesehatan. Masyarakat diminta untuk waspada dalam mengkonsumsi gula, garam dan lemak. Batas maksimal dalam mengkonsumsi gula 50 gram atau sekitar 4 sdm sehari, konsumsi garam maksimal 2.000 mg atau kurang dari 1 sdt sehari dan konsumsi lemak maksimal 67 gram atau sekitar 4 sdm sehari. Mereka dengan faktor resiko kolesterol tinggi, kadar gula tinggi dan perokok jelas lebih mudah terkena penyakit jantung pada populasi lebih muda dari 40 tahun ke bawah. Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, MSi, SpF(K) mengatakan dalam beberapa penelitian jelas faktor makanan, selain rokok dapat memicu penyakit jantung.

Waspada dan berhati-hatilah dalam mengkonsumsi makanan kemasan atau olahan. Perhatikan dan cermati label produknya, informasi kadaluarsa dan nilai gizi produk makanan dalam kemasan. Label informasi produk kemasan diperlukan oleh masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi gula, garam dan lemak dalam makanan. Hal itu diatur dalam Permenkes No. 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi kandungan gula, garam dan lemak serta pesan pengingat resiko kesehatan pada kemasan produk pangan olahan dan siap saji. Pesan yang langsung dicantumkan dalam kemasan diharapkan memberikan penginat kepada masyarakat untuk terus memantau konsumsi gula, garam dan lemak mereka. Manage : live, enjoy, play, join. (ndr)

Translate »