Pekerjaan Rumah yang Unik bagi Unit Kesehatan Katolik menjelang JAMKESTA

Di tengah peluang keberlangsungan pelayanan unit yang ditawarkan oleh Jamkesta, Jamkesta ternyata membawa juga pekerjaan rumah bagi unit kesehatan Katolik. Pekerjaan rumah yang dimaksud bukan hanya mengenai perijinan, kelengkapan sarana dan sumber daya manusia di unit, tapi juga berkaitan dengan kesiapan unit dalam menyikapi tantangan nilai-nilai Katolik dalam penyelenggaraan kesehatan.

Pekerjaan rumah yang unik terkait tantangan itu tergelar dalam Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (Rakernas BKKBN) pada hari Rabu, 30 Januari 2013. Dalam Rakernas tersebut, BKKBN kembali menggandeng institusi terkait seperti Kementrian Kesehatan dan membaharui kerjasama dengan TNI-POLRI untuk memperbaiki pencapaian target penurunan Total Fertility Rate (angka kesuburan) dan peningkatan angka pemakaian kontrasepsi jangka panjang (IUD, Implan, tubektomi, vasektomi). Secara khusus, Kementerian Kesehatan memberi sorotan khusus pada pelaksanaan Jamkesta dan menekankan kewajiban bagi setiap unit pelayanan kesehatan yang terlibat dalam Jamkesta untuk melakukan pelayanan keluarga berencana (KB).

Di sinilah, kita sebagai unit pelayanan kesehatan Katolik perlu sejenak berefleksi : sejauh mana kita siap untuk memberi pelayanan keluarga berencana yang tidak saja membantu masyarakat untuk menyejahterakan dirinya lewat pengaturan jarak dan angka kelahiran tapi juga terutama memberikan pelayanan yang dilandasi hati nurani yang dijaga oleh nilai-nilai ilahi dalam reproduksi manusia? Tentu, di tengah dunia yang pragmatis, serba praktis dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, metode KB buatan lebih dipilih oleh masyarakat. Akan tetapi, bukankah setidaknya kita pun mampu memberikan penjelasan mengenai pilihan lain sehingga paling tidak mereka membuat pilihan berdasarkan pengetahuan yang utuh mengenai berbagai jenis metode dan resikonya?

Bukankah demikian seharusnya sebuah pelayanan kesehatan diselenggarakan : pelayanan kesehatan yang memberdayakan pasien untuk mampu membuat keputusan berdasarkan informasi yang utuh? Jika demikian, apakah kita sudah punya kapasitas untuk sampai ke sana? Apa yang sudah kita ketahui tentang metode Keluarga Berencana Alami yang direstui gereja? Inilah yang menjadi pekerjaan rumah yang unik bagi unit pelayanan kesehatan yang ingin memperjuangkan nilai-nilai luhur dalam iman Katoliknya.

Catatan :
Jika ada unit yang hendak memperdalam mengenai topic Keluarga Berencana Alami, dapat menghubungi: Pro Life Perdhaki : 021 โ€“ 3140455

Translate ยป